PRISMA FP UB raih peringkat pertama dari 5 delegasi Universitas Brawijaya dalam Program PPK Ormawa DIKTI 2025

Malang, 2025 – Pusat Riset dan Kajian Ilmiah Mahasiswa (PRISMA) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya berhasil meraih peringkat pertama dari lima delegasi Universitas Brawijaya yang lolos dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Melalui program bertajuk CIVILLAGE: Desa/Kelurahan Wirausaha, PRISMA FP UB melakukan intervensi langsung dalam pengembangan potensi ekonomi lokal di Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Permasalahan yang diangkat meliputi pemanfaatan limbah kulit jeruk yang belum optimal, buah yang tidak terserap pasar, serta ketergantungan petani pada pengepul dan lemahnya branding produk lokal.

Program ini mencakup berbagai kegiatan, seperti sosialisasi dan pembentukan CIVITEAM, pelatihan pembuatan alat produksi Probric dan Prokrit, pengolahan produk turunan jeruk seperti CiDer, CiDrink, CiChips, dan CiBric, serta pelatihan digital marketing dan manajemen usaha. Sebanyak 58 peserta yang terdiri dari Ibu PKK dan anggota KWT dari Dusun Krajan dan Bolorejo menjadi sasaran utama program.

Salah satu inovasi utama adalah pengembangan website CIVILLAGE.GO yang terintegrasi dengan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pemasaran produk desa. Selain itu, program ini juga menghasilkan alat produksi mandiri dan terbentuknya kelompok usaha masyarakat yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Program ini didukung oleh Universitas Brawijaya melalui bantuan dana (in-cash) dan fasilitas pendukung (in-kind), serta peran aktif dosen pembimbing dan volunteer mahasiswa Fakultas Pertanian. Keberhasilan PRISMA FP UB dalam program ini menunjukkan komitmen mahasiswa dalam menghadirkan solusi nyata berbasis riset dan inovasi untuk pemberdayaan masyarakat desa. Pencapaian ini menegaskan peran strategis organisasi kemahasiswaan dalam membangun desa tangguh dan berkelanjutan di era modern.

Comments

Post a Comment

Popular Posts